Desa Parak, yang terletak di daerah yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki akar yang dalam dalam tradisi lokal. Berdasarkan cerita rakyat dan catatan lisan dari para sesepuh desa, nama "Parak" diyakini berasal dari kata dalam bahasa daerah yang berarti 'dekat' atau 'berdampingan'. Hal ini kemungkinan besar merujuk pada letak geografis desa yang berdekatan dengan sumber daya alam penting atau pusat aktivitas masyarakat di masa lampau. Pembentukan awal desa ini diperkirakan terjadi beberapa abad yang lalu, dimulai dari sekelompok kecil keluarga atau komunitas yang mencari lahan subur untuk pertanian atau tempat yang strategis untuk pemukiman. Seiring waktu, populasi bertambah, membentuk struktur sosial yang lebih kompleks dengan kepemimpinan adat dan sistem kekerabatan yang kuat.

Sepanjang sejarahnya, Desa Parak telah mengalami berbagai dinamika, termasuk periode pertumbuhan dan tantangan. Perkembangan infrastruktur seperti jalan dan fasilitas umum lainnya, meskipun bertahap, telah berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup penduduk. Interaksi dengan daerah sekitar, baik melalui perdagangan maupun pernikahan antarwarga, juga membentuk identitas desa yang unik. Meskipun modernisasi membawa perubahan, masyarakat Desa Parak tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan tradisi nenek moyang, seperti gotong royong dan musyawarah. Sejarah desa ini adalah cerminan dari ketahanan, adaptasi, dan semangat kebersamaan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi.